Wisata Budaya di Pulau Sumba
Pulau
Sumba telah melegenda di seantero dunia. Oleh para ilmuan arkeolog sering
menyebut pulau Sumba sebagai “the living megalithik culture” atau budaya
megalitik yang terus hidup dari 4.500 tahun yang silam
yang masih lestari
hingga sekarang.
Berada
sekitar 120Km ke arah timur dari pusat kota waingapu, kampung ini identik
dengan maha karya tenun hinggi kombu yang termashur ke pelosok negeri.
Menggunakan bahan dan pewarna alam, kualitas kain tenun kaliuda tidak
diragukan..
filosofi
hidup masyarakat sumba dengan jelas tersirat dalam beragam corak yang diwakili
gambar Kuda, Ayam, Udang, burung yang memiliki arti masing – masing yang
merupakan ciri khas motif dari kampung ini. Sebagai wujud pelestarian warisan
budaya leluhur, masyarakat desa kaliuda membuat kain tenun ikat terpanjang yang
diberi nama ‘dendi ‘duangu’ sepanjang 104 meter dan tercatat di museum rekor dunia
indonesia pada desember 2012 yang lalu.
2.KAMPUNG
PRAIYAWANG SUMBA TIMUR
Terletak
di Desa Rindi, Kecamatan Rindi, sekitar 69 Km dari Kota Waingapu. Suasana
peradaban
masa silam kental terasa saat memasuki kampung ini. Dikelilingi oleh pagar
batu, kampung praiyawang memberikan sejuta pesona. Mulai dari arsitek rumah
sumba dengan menara yang tinggi, barisan kuburan megalitik para bangsawan
dengan pahatan simbol sarat makna, dan kehidupan sosial masyarakat yang masih
memegang teguh adat
istiadat
terdapat di kampung ini.
3.KAMPUNG
PRAINATANG SUMBA TIMUR
Terletak
di Desa Mondu, Kecamatan Kanatang, sekitar 20 Km dari Kota Waingapu. Merasakan
suasana kehidupan peradaban masa lampau leluhur masyarakat sumba setidaknya
dapat dirasakan di kampung prainatang. Pagar batu berusia ratusan tahun dan
Aroma sabana musim kemarau menyambut setiap tamu yang datang.
4. KAMPUNG TARUNG SUMBA BARAT
Kampung Tarung adalah kampung adat yang terletak di pusat kota Waikabubak yaitu ibukota kabupaten Sumba
Barat, dikelilingi pagar batu setinggi 40 cm, dengan altar suci yang terletak
di bagian tengah. Altar tersebut dikelilingi oleh 35 rumah huni atau uma
yang merupakan rumah panggung dengan atap segi empat bermenara. Pada
umumnya, uma tersusun atas empat tiang yang menjadi penyangga utama, dan
36 tiang sebagai penyambung. Atap terbuat dari ikatan ilalang (Imperata
cylindrica) yang selalu diganti setiap lima tahun sekali. Keunikan lain dari Kampung Tarung
adalah kekuatan kampung ini mempertahankan kepercayaan tradisional mereka,
yaitu Marapu. Marapu terbentuk dari dua kata, yaitu mar yang
berarti sumber kehidupan yang mencipta semesta, dan apu berarti kakek.
5. KAMPUNG BONGU SUMBA BARAT DAYA
Kampung ini berada di kabupaten Sumba Barat
Daya yaitu tepatnya dikecamatan Kodi. Menurut sejarah lisan masyarakat
setempat, kampung Bongu dibangun oleh rato “Hepa Kura” sekitar 600 tahun silam.
Rato ini memiliki ternak yang banyak seperti kuda, kerbau, sapi dan ternak –
ternak lainnya, sehingga menjadi terkenal karena dalam budaya orang Sumba,
mereka yang memiliki ternak yang banyak dianggap sebagai orang kaya raya dan
terpandang. Rato tersebut memiliki keinginan yang tidak biasa, yakni ingin
hidup kekal di dunia, dan pergi mencarinya sampai ke pulau Sabu. Namun ia disadarkan oleh seorang Sabu
bernama Bongu, bahwa tidak ada hidup yang kekal di dunia Karena akan dipanggil
oleh Maworo Mawali atau sang khalik. Akhirnya mereka bersama – sama kembali ke
Sumba di rumah “Kabisu Bagoho” (di daerah Kodi) dan membuat pagar batu mengelilingi
rumah dan mencari sumber mata air disekitarnya yang kemudian disebut mata air
“MATA WAI BONGNGU” dan “MATA WAI BADUKI” yang masih ada sampai sekarang dan
kampung tersebut dinamakan kampung Bongu. Keturunan dari rato Hepa Kura yang
tinggal di kampung Bongu saat ini merupakan keturunan yang ke – 9. Kampung ini
memiliki 12 rumah adat (Umma kalada) dan 143 kubur batu megalit. Masyarakatnya
masih menjalankan tradisi marapu yang sangat kental dengan adat istiadat
masyarakat sumba pada umumnya.
Referensi:
http://news.kitook.co.id/blog/keunikan-kampung-tarung-di-sumba-barat/
http://www.sailkomodo2013.nttprov.go.id
http://www.jelajahntt.com
http://www.kompas.com
http://www.sumbatimurkab.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar